MAHKAMAH KONSTITUSI:PASANGAN SUKA HAMDI AKHIRNYA BERHASIL MELENGGANG KE KURSI BUPATI DAN WAKIL BUPATI KABUPATEN TEBO *MONEY POLITIC TIDAK MENGARAH PADA PELANGGARAN SECARA TERSTRUKTUR ,SISTIMATIS, DAN MASIF*DALIL-DALIL KEBERATAN PASANGAN YOPI-SAPTO TIDAK TERBUKTI DAN TIDAK BERDASARKAN HUKUM * HUMAS PROVINSI KEBOBOLAN BERITA ISTRI GUBERNUR AKIBATNYA NAMA BAIK GUBERNUR JAMBI TERCEMAR*SAMISAKE:100 juta untuk pendidikan di tiap kabupaten*WAKIL GUBERNUR:Arah Pembangunan Provinsi Jambi berwawasan Lingkungan*SAMISAKE:22 Milyar untuk bedah rumah di tiap kabupaten*Pemerintah Jambi beri bantuan dana 3,6 milyar untuk renovasi gedung Taman Budaya*Warga masih saja mengeluh soal pelayanan PDAM Tirta Mayang *HBA optimes Jambi Emas terwujud*2011 Pemerintah Jambi gulirkan dana bantuan 5 juta untuk Pengrajin*Pemprov Jambi dan PTPN VI bersama membangun Jambi*SAMISAKE:Satu Milyar Satu Kecamatan * Anggota Korpri harus Netral *

11/29/2010

PEMPROV Jambi-PTPN VI bersama membangun Jambi




            JE, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi dan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VI berusaha untuk bersama membangun Provinsi Jambi, yang tujuannya bermuara pada peningkatan kesejahteraan rakyat Bumi Sepucuk Jambi Sembilan Lurah.
            Usaha untuk membangun Jambi secara bersama-sama ini tercermin dari paparan dalam sambutan kedua belah pihak, baik pihak Pemprov Jambi maupun pihak PTPN VI dalam Launching Logo PTPN VI dan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PTPN VI (Persero), yang diselenggarakan pada Senin (29/11) di Desa Aur Gading, Kecamatan Batin XXIV, Kabupaten Batanghari.
            Peletakan batu pertama tersebut dilakukan oleh Gubernur Jambi, Drs. H. Hasan Basri Agus, MM (HBA), Komisaris Utama PTPN VI, Drs. Marzuki Usman, MA, dan Direktur Utama (Dirut) PTPN VI, Iskandar Sulaiman, SE, M.Si.
            Gubernur Jambi dalam sambutannya menyatakan bahwa visi pembangunan Provinsi Jambi untuk lima tahun ke depan adalah Jambi EMAS 2015 (Ekonomi Maju, Aman, Adil, dan Sejahtera), yang mana untuk mencapai visi tersebut terdapat lima misi pembangunan yang harus dilaksanakan, salah satunya adalah “Meningkatkan Perekonomian Daerah dan Pendapatan Masyarakat Berbasis Agribisnis dan Agroindustri.”
            HBA menjelaskan, implementasi program dan kegiatan pembangunan yang akan dimulai tahun 2011 lebih ditekankan pada konsepsi perencanaan pembangunan yang didasarkan pada pemikiran bagaimana menekan angka kemiskinan (pro poor), menyediakan lapangan kerja (pro job), dan bagaimana meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah (pro growth).
            Dalam konteks tersebut, gubernur Jambi periode 2010-2015 ini memandang bahwa kegiatan usaha PTPN VI, apalagi dengan pembangunan pabrik kepala sawit ini juga turut menciptakan lapangan kerja yang sekaligus juga berimbas pada berkurangnya jumlah pengangguran dan berkurangnya jumlah masyarakat miskin, serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan pajak perusahaan.
            Selain itu, gubernur mengemukakan bahwa tanggung jawab sosial perusahaan yang lebih familiar dengan penamaan CSR (Corporate Social Responsibility), dalam hal ini CSR PTPN VI, juga sangat bermanfaat dalam membantu masyarakat setempat serta membantu pembangunan Jambi, dimana PTPN VI sangat mendukung visi pembangunan Jambi, Jambi EMAS, yakni melalui sinergi CSR dengan program pemerintahan dalam membangun Provinsi Jambi.
            Nantinya, dengan pembangunan pabrik kelapa sawit PTPN VI yang baru ini, akan membawa efek berlipat ganda (multiplier effect), seperti adanya warung, rumah makan baru, dan lain-lain yang pada akhirnya akan membuka lapangan kerja yang baru.
            Secara eksplisit, gubenur menyatakan bahwa dia menyambut baik upaya yang telah dan akan dilaksanakan oleh pihak PTPN VI  untuk mengembangkan sektor agribisnis dan agroindustri di Provinsi Jambi, karena upaya ini dapat menjadi daya ungkit (leverage) untuk percepatan pencapaian visi dan misi pembangunan yang telah ditetapkan.
            Atas nama masyarakat, baik atas nama Pemerintah Provinsi Jambi serta pemerintah kabupaten/kota memberikan apresiasi yang tinggi atas upaya yang telah dilakukan oleh PTPN VI dalam pembangunan pabrik kelapa sawit. Gubernur berharap, hal ini merupakan langkah awal untuk memberikan kontribusi yang lebih besar lagi dalam akselerasi atau percepatan pencapaian Jambi EMAS 2015.
            Usai menyampaikan sambutan dan pengarahan, gubernur melakukan pemencetan tombol sirene sebagai tanda launching logo baru dan pemencetan tombol sirene tanda peletakan batu pertama pembangunan pabrik kelapa sawit di Desa Aur Gading tersebut.
            Kepada para wartawan, gubernur mengemukakan pernyataan yang intinya bahwa keberadaan PTPN VI di Jambi memberikan manfaat besar bagi masyarakat dan pemerintahan Jambi, dan pihak PTPN VI sangat mendukung sinergi CSR-nya dengan program pembangunan Pemprov Jambi. Gubernur menegaskan bahwa hal tersebut sangat mendukung dan bersesuain dengan visi Jambi EMAS.
            Komisaris PTPN VI, Marzuki Usman dalam sambutannya mengatakan, sebagai salah satu daerah dengan potensi perkebunan sawit yang besar, sudah saatnya Provinsi Jambi memiliki pabrik kelapa sawit yang modern, bahkan kalau bisa yang paling modern di Indonesia, dalam artian sudah saatnya Jambi bangkit.
            Menteri Pariwisata di era kepemimpinan B.J. Habibie dan Menteri Kehutanan pada masa kepemipinan Abdurrahman Wahid ini berujar bahwa PTPN VI merupakan satu-satunya perusahaan yang paling banyak program plasmanya, artinya sangat mendukung bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Hal ini terbukti dari banyaknya masyarakat yang mengikuti program plasma yang telah naik haji, bahkan dengan ONH Plus.
            PTPN VI juga concern dengan peningkatan kualitas SDM-nya, dengan cara mengirim karyawan yang kinerjanya bagus untuk disekolahkan ke luar negeri, guna meningkatkan pengetahuan, wawasan, dan pengalaman. Selainnya, ada social product dengan pembangunan pabrik kelapa sawit dan keberadaan PTPN VI, yakni meningkatkan percaya diri karyawan di kebun dan sekitar kebun.
            Putra daerah Mersam (Kabupaten Batanghari) ini mengemukakan harapannya tehadap Jambi, yaitu Jambi EMAS (Elok, Makmur, Adil, dan Sentosa).
            Dirut PTPN VI, Iskandar Sulaiman menjelaskan bahwa dengan pembangunan pabrik ini, PTPN VI memiliki tiga pabrik pengolahan kelapa sawit. PTPN VI mempunyai lahan sawit seluas 30.000 Hektar, yang mana hal ini sangat mendukung terhadap keberadaan pabrik kelapa sawit. Salah satu permasalahan bagi PTPN VI sekarang adalah sebagian buah sawit plasma PTPN VI tidak masuk ke dalam pabrik kelapa sawtit merka, karena banyak pabrik kelapa sawit yang tidak memiliki kebun sendiri.
            Iskandar Sulaiman mengemukakan bahwa pabrik yang akan dibangun ini adalah pabrik yang berdaya saing tinggi dengan teknologi canggih, bahkan pabrik kelapa sawit tercanggih di Indonesia saat ini. Sebagai salah satu gambaran, pabrik yang akan dibangun, yang biasanya tenaga kerjanya 150 orang, namun dengan teknologi canggihnya, tenaga kerjanya manjadi 51 orang.
            Selanjutnya, Iskandar Sulaiman mengungkapkan bahwa kinerja PTPN VI menggairahkan, dengan omset pada tahun 2006 Rp 1 triliun menjadi hampir Rp 2 triliun pada 2009, laba pada 2006 Rp 16 miliar mnjadi Rp 146 miliar pada 2009, dan pajak, deviden, serta PBB pada 2009 sebesar Rp 274 miliar.
            Berdasarkan penuturan Dirut PTPN VI ini, selain membangun kantor pusat di Paal X, Jambi, PTPN VI juga melakukan, 1.Peluasan lahan di Merlung (seluas 6.000 Ha), Kabupaten Tanjung Jabung Barat, 2.Pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit (yang baru) di Aur Gading, 3.Intensifikasi perkebunan kelapa sawit di Solok, Sumatera Barat, 4.Pembangunan PLTA Mini di Kabupaten Kerinci, 5.Replanting/peremajaan karet plasma, 6.Perluasan areal di Kabupaten Sarolangun, 7.Hutan Tanaman Industri (HTII karet di Kabupaten Sarolangun, yang merupakan HTI karet pertama di Indonesia.
            Pabrik kelapa sawit yang dilakukan peletakan batu pertama pembangunannya ini berada di areal seluas 21 Ha, yang mana untuk pabrik luasnya sekitar 4 Ha, jangka waktu pelaksanaannya 18 bulan, pelaksa PT Nindia Karya dan PT Buana Masa Metalindo, PT Jefrindo Consultant (Medan) sebagai konsultan perencana, dan konsultan pengawas adalah PT Sucofindo (Persero) (Jakarta). Kapasitas pabrik ini 30 ton TBS (Tandan Buah Segar) per jam yang dapat ditingkatkan 45 ton TBS/jam.
            Kepala Bagian Produksi, Bpk. Sibagariang mengatakan bahwa limbah dari pabrik sawit ini nantinya akan didaur ulang.
            Turut hadir dalam acara tersebut, Kapolda Jambi, wakil bupati Sarolangun dan wakil bupati Muaro Jambi, Kapolres Batanghari, Asnawi Nasution (tokoh masyarakat jambi), Direksi PT Sucofindo, Dirut PT Nindya Karya, Camat Batin XXIV, Kades Aur Gading, dan para undangan lainna. (Mustar/fotografer : A. Somad).


0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Favorites More